Sabtu, 24 Januari 2009

Permasalahan Sampah Kota

Permasalahan sampah merupakan hal yang krusial sebab tidak hanya menyangkut masalah teknis tetapi juga sosial, eknomi dan budaya. Masalah utama sampah kota umumnya terjadi di TPA (Tempat Penampungan Akhir) terutama dibeberapa kota besar di Indonesia. Masalah tersebut diantaranya keterbatasan lahan TPA, produksi sampah yang terus meningkat karena pertambahan penduduk dan perubahan pola konsumsi masyarakat, teknologi proses yang tidak efisien dan tidak ramah lingkungan, serta masih sedikitnya produk hasil sampingan sampah kota yang dapat dipasarkan. Padahal, produk hasil sampngan sampah sebenarnya sangat dibutuhkan oleh masyarakat dan pemerintah, misalkan pupuk organik, biogas dan tenaga listrik.
Pupuk organik bisa menggantikan pupuk kimia yang harganya tinggi dan selalu meningkat seiring dengan meningkatnya harga BBM. Demikian pula biogas dan tenaga listrik sampah adalah bahan energi alternatif yang dapat diperbaharui (reneweble) sebagai pengganti bahan bakar BBM yang semakin langka dan mahal. Oleh karena itu, para pengambil kebijakan pengelola sampah kota dituntut untuk menemukan pengelolaan lingkungan yang berbasis sistem produksi. Sampah harus dilihat sebagai bahan baku untuk diproses menjadi produk komersial yang dapat yang dapat dijual serta ramah lingkungan.
Permasalahan yang muncul di TPA, akan merambat kearah hulu yang mengakibatkan terhenti dan terhambatnya pengangkutan sampah dari sumber sampah di TPA. Dampaknya sampah akan menggunung dikota dan disertai akumulasi polusi yang ditimbulkannya.
Untuk mengatasi masalah sampah, dibutuhkan sistem pengelolaan yang baik. Pengelolaan sampah kota bertujuan agar tercipta kebersihan lingkungan. Pengelolaan sampah yang selama ini berlangsung bertumpu pada wawasan bahwa sampah bukan sumber daya dan mengandalkan diri pada pendekatan ujung-pipa dengan membuang sampah di lokasi tempat pembuangan akhir sampah. Semua sampah yang dihasilkan dari kehidupan sehari hari masyarakat dibuang ke tempat penimbunan yang dihasilkan dari kehidupan sehari-hari masyarakat dibuang ke tempat penimbunan akhir sampah yang pada akhirnya memberikan tekanan yang sangat berat terhadap tempat penimbunan akhir sampah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar